Dua Model Lighting Tower dari Multi Equipment Indonesia

Pemasangan Lighting Tower MULTI di lokasi tambang salah satu pelanggannya. Foto: Multi

PT Multi Equipment Indonesia memperkenalkan dua model produk terbaru di segmen Lighting Tower (Menara Lampu). Kedua model Lighting Tower ini sangat membantu perusahaan-perusahaan baik pertambangan, sawit, maupun konstruksi untuk tetap bekerja secara penuh dan aman pada malam hari, terutama di daerah-daerah pedalaman yang ketersediaan listriknya sangat minim. 

Majalah Equipment Indonesia berkesempatan menyaksikan “atraksi” kedua Lighting Tower yang mengusung merek MULTI ini di markas PT Multi Equipment Indonesia di daerah Legok, Tangerang (Banten) pada Jumat, 28 April 2023. Direktur Utama PT Multi Equipment Indonesia, Paul Sun, memastikan produk-produk penerangan tersebut sebagai Mobile Lighting Tower karena sengaja dirancang agar mudah untuk dipindah-pindahkan di lokasi kerja.

Lighting Tower LED ready stock di kantor PT Multi Equipment Indonesia. Foto: EI

Adapun kedua model Multi Mobile Lighting Tower yang ditawarkan perusahaan ini adalah model LED (Light-Emitting Diode) dan Metal Halide. Masing-masing model memiliki keunggulan dan kelemahan, menurut pria yang akrab disapa Paul ini. “Lighting Tower LED menggunakan lampu jenis LED dengan kekuatan 4×500 Watt. Belum banyak orang yang menjual model ini. Yang banyak dijual di pasar adalah 4×1.000 Watt. Keunggulan lampu LED adalah cahaya yang dihasilkan sangat fokus. Pencahayaan seperti ini sangat membantu pekerjaan pada malam hari baik di lokasi tambang maupun konstruksi,” Paul menerangkan.

Keunggulan lain Lighting Tower LED merek MULTI, dia melanjutkan, adalah sudah full hidraulik sehingga memudahkan pengaturan tinggi rendahnya saat digunakan. Hal ini pula yang membuat harganya jauh lebih mahal dibandingkan model lain. Menurut Paul, yang paling banyak menggunakan Lighting Tower model ini adalah perusahaan-perusahaan tambang besar. 

Lighting Tower Metal Halide MULTI

Selain itu, Mobile Lighting Tower MULTI yang menggunakan LED memiliki postur yang lebih kokoh karena menggunakan tapak yang flat (datar) sehingga sangat stabil saat digunakan. Paul menjamin “kaki-kaki” Lighting Tower ini tidak akan patah dan lampu-lampunya tidak akan mati atau putus saat hendak digeser atau dipindahkan ke lokasi-lokasi lain. “Yang menjadi kaki dari Lighting Tower MULTI model LED adalah sebuah kotak berbentuk kotak yang sekaligus berfungsi sebagai tangki bahan bakar berkapasitas 1.000 liter. Lighting Tower bisa dipindahkan dengan cara ditarik, dan dijamin tidak akan rusak karena menggunakan material yang kuat,” kata Paul sembari berpromosi.

Baca Juga :  Gangguan Rantai Pasok Hambat Produksi Alat

Namun, kelemahan Lighting Tower LED, menurut Paul, adalah cahayanya yang tidak mampu menembus hujan dan awan. Kelemahan lainnya, bila salah satu lampunya mati, maka satu panel yang terdiri dari empat lampu harus diganti secara keseluruhan. Tidak bisa diganti per lampu. Ini pula yang membuat Lighting Tower model ini jauh lebih mahal. Namun, Anda tidak perlu khawatir jika menggunakan produk ini karena PT Multi Equipment Indonesia memberi garansi yang menggiurkan, yaitu selama dua tahun atau 50.000 jam. 

Bagaimana dengan Lighting Tower MULTI model Metal Halide? Menara penerangan ini mengandalkan lampu bohlam. Keunggulan utama produk ini adalah cahayanya yang mampu menembus kabut dan hujan, sehingga sangat cocok digunakan di daerah yang kerap diguyur hujan dan cenderung berkabut. Kabut setebal apapun atau hujan lebat sekalipun tidak akan mengganggu performa Lighting Tower yang menggunakan Metal Halide ini. Hanya saja, umumnya di pertambangan, bila terjadi hujan lebat, maka pekerjaan berhenti untuk mencegah kecelakaan kerja karena kondisi tanah yang lembek dan licin.

Kelemahan Metal Halide adalah bohlam lampu yang cepat rusak atau putus. Supaya pemakaiannya lebih awet, maka Lighting Tower Metal Halide memerlukan perlakuan khusus, yaitu tidak boleh ditarik agar bohlamnya tidak mudah putus.

Karena menggunakan bohlam, maka harga Lighting Tower Metal Halide relatif lebih murah dibandingkan dengan Lighting Tower LED. “Jika ada bohlam yang rusak, maka yang diganti hanya lampu yang mati itu saja,” imbuh Paul sembari menambahkan bahwa yang paling banyak menggunakan Lighting Tower model Metal Halide adalah perusahaan-perusahaan tambang kecil dan perkebunan-perkebunan sawit.

Meski menyasar segmen pasar yang berbeda, kedua model Lighting Tower MULTI satu keunggulan yang sama dan hal ini yang menjadi salah satu faktor pembeda dibanding pesaing-pesaingnya. “Lampu-lampu dari produk-produk Lighting Tower yang kami pasarkan dapat menyala secara bersamaan. Berbeda dengan produk-produk lain yang lampunya harus dinyalakan satu per satu,” jelas Paul. 

Baca Juga :  Berco perkuat bisnis aftermarket

Untuk membuktikan hal itu, ia coba mempraktikkannya dalam atraksi singkat di depan awak Majalah Equipment Indonesia. Kedua model Lighting Tower MULTI ini dihidupkan secara bersamaan. Sejurus kemudian lampu-lampunya menyala secara bersamaan. Uniknya, cahaya yang dihasilkan mula-mula berpendar, tetapi makin lama semakin terang benderang. Cahaya pada model Metal Halide putih kekuningan, sedangkan pada LED putih jernih. Sebegitu terangnya, sampai menyilaukan mata. EI

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Lighting Tower MULTI, silahkan menghubungi PT Multi Equipment Indonesia melalui kontak berikut ini:  Telpon: + 62-21 2254 0591; Mobile: +62 816 1777-9168; atau kunjungi website www.multiequipmentindonesia.co.id