Gama Tech Rentalkan 28 Unit Genset Cummins 1.250 kVA ke PLN

Mengageni beragam brand genset, PT. Gaya Makmur Techno Nusantara (Gama Tech) menawarkan beragam opsi untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.

Manager Sales & Marketing PT. Gaya Makmur Techno Nusantara, Arry Denniarto, berfoto di depan Genset Cummins 1.250 kVA pada pameran Energy Week di JI Expo Kemayoran Jakarta, Rabu 28 Agustus 2024. Kredit foto: EI

PT. Gaya Makmur Techno Nusantara (Gama Tech) memamerkan sejumlah genset pada acara Energy Week di Jakarta International (JI) Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu 28 – 31 Agustus 2024. Perusahaan ini menampilkan beragam merek dan ukuran genset, dari yang kecil hingga yang besar. Turut dipamerkan lighting tower dan pump engine

Salah satu produk yang kehadirannya mencolok adalah Genset Cummins model R-CC1250D5/S. Genset ini memiliki postur yang bongsor dengan prime power 1.250 kVA dan daya 1.000 kW. Unit lain yang juga menyedot perhatian pengunjung adalah genset Volvo 500 kVA. 

Berkomentar mengenai genset Cummis 1.250 kVA yang dipamerkan itu, Sales & Marketing Manager PT. Gaya Makmur Techno Nusantara, Arry Denniarto, menjelaskan, genset itu adalah bagian dari 27-28 unit genset yang akan direntalkan ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Pontianak, Kalimantan Barat. Unit-unit genset ini dipakai PLN dalam mendukung target mereka menghasilkan listrik sebesar sekitar 20 megawatt di wilayah Kalimantan Barat.

Genset Cummins 1.250 kVA diproduksi oleh manufaktur CCEC (Chongqing Cummins Engine Co.Ltd) di China dan berada di bawah RCG Power. Di Indonesia, PT Gaya Makmur Techno Nusantara menjadi agen tunggal untuk genset-genset RCG Power. Rentang daya genset RCG Power mulai dari enam hingga 3000 kW.

Produk-produk Cummins tersebut, menurut Arry, didesain untuk direntalkan karena bisa beroperasi selama 24 jam. “Genset-genset ini sangat cocok untuk kebutuhan PLN karena masuk dalam kategori genset base load dan memiliki beban yang sejajar,” kata Arry kepada  Majalah Equipment Indonesia di sela-sela acara itu pada Rabu 28 Agustus 2024.

Baca Juga :  United Tractors Membukukan Laba Bersih Rp7,8 Triliun di Triwulan Ketiga 2021

Selain menyasar PLN, genset-genset Cummins juga dapat digunakan di pertambangan. Menurut Arry, karakter penggunaan genset di PLN dan pertambangan hampir sama, yaitu bekerja secara terus menerus. Hanya saja, untuk pertambangan, ada sejumlah hal yang harus diklarifikasi ke pihak pengguna. Seperti, apakah genset itu dipakai untuk hunian (mes) karyawan atau di area produksi. Sebab tempat operasional akan sangat menentukan perlakukan terhadap genset. Namun, dari pengalaman selama ini kebutuhan genset di sektor pertambangan kebanyakan digunakan untuk conveyor.

Aplikasi lainnya adalah untuk kebutuhan data center (pusat data). Namun, perlakuan genset untuk data center harus berbeda dari genset yang dipakai di PLN maupun pertambangan. “Kalau kita bicara data center, itu beda lagi ceritanya. Data center perlakuannya khusus, permintaannya juga khusus, equipment yang dipakai juga high quality,” jelasnya.

Terkait bahan bakar, genset Cummins ini hanya bisa mengkonsumsi solar. Teknologi genset Cummins ini tidak cocok dengan bahan bakar campuran solar dan minyak kelapa sawit tersebut. Sebab, menurut Arry Denniarto, seluruh builder engine tidak disarankan menggunakan B30 dan B35. 

“Kalau kita merujuk pada manual book, ada perbedaan karakter karena kalau kita bicara gas engine maupun diesel engine. Kalau untuk gas engine, kita mengambil sampling-nya dulu baru kita tentukan dia pakai (bahan bakar) apa. Tetapi kalau gas engine, semua bisa dimakan. Tergantung engine itu sendiri,” urainya.  

Meski demikian, ia menambahkan, genset Cummins bisa saja menggunakan bahan bakar B35, tetapi dengan risiko kapasitasnya akan menurun. “Contoh kejadian. Ada lima unit genset 2.000 kVA di Sinarmas di daerah Kalimantan. Tetapi oleh yang punya mesin disarankan hanya menggunakan 800 kW, tidak boleh lebih dari itu. Jadi, tergantung dari masing-masing pengguna,” imbuhnya.

Baca Juga :  Deere Akuisisi Wirtgen Group

Sementara itu, mesin buatan Eropa atau Amerika, sama sekali tidak merekomendasikan penggunaan B35 karena teknologinya sangat canggih. Karena itu, dengan kebijakan Pemerintah Indonesia menggunakan bahan bakar B35, maka semakin banyak pula mesin-mesin canggih baik dari Eropa, Amerika Serikat, Jepang atau China yang tidak bisa digunakan di Indonesia karena tidak cocok dengan bahan bakar B35.

“Sebagai contoh, Cummins punya unit yang canggih serinya. Kalau kurang oli atau kurang air, mesin ini tidak mau nyala. Sehingga, diperlukan tindakan preventif. Sebelum dinyalakan harus cek dulu airnya, harus dicek olinya. Filter-filternya sudah diganti kapan. Jadi, historisnya harus jalan. Nah, kebanyakan di Indonesia kan enggak,” jelasnya lagi.

Meski belum siap menggunakan bahan bakar B35, unit Genset Cummins ini tergolong sangat hemat bahan bakar yaitu 195 liter per jam. “Ini rata-rata penggunaan 0,27 sampai 0.28. Tapi tergantung bahan bakarnya juga. Artinya, estimasi bahan bakar yang terpakai itu 0.275 – 0.280, Jadi, sebenarnya, orang bilang, rata-rata yang terpakai 60 persen, sisanya return, balik ke tangki lagi,” jelasnya lagi.

Pada pameran yang sama, PT Gaya Makmur Techno Nusantara juga memamerkan Genset Volvo 500 kVA. Unit ini bisa dipakai di kawasan pabrik. Sedangkan yang lebih cocok untuk beroperasi di pertambangan biasanya yang berkapasitas 400 kVA. Sebagai merek yang sudah terkenal, genset Volvo ini juga sangat andal. Namun, di Indonesia, tidak banyak yang menggunakan genset ini karena sudah di-setting menggunakan electronic engine. Repotnya, penggunaan electronic engine sangat rentan terhadap kwalitas bahan bakar. Kalau bahan bakarnya kurang bersih, mesin bisa rewel.  

Untuk layanan purna jual, Arry menjelaskan, PT Gaya Makmur Techno Nusantara memiliki sistem layanan yang bagus untuk semua unit genset yang dipasarkan. Perusahaan ini sudah memiliki persediaan suku cadang dan tim servis yang memadai untuk melakukan servis. Bahkan untuk servis, perusahaan ini siap on call selama 24 jam. Layanan  purna jual lainnya adalah pemberian konsultasi gratis baik mengenai spare parts yang mau dipakai oleh konsumen maupun yang berkaitan dengan masalah perawatan. #

Baca Juga :  SWRK Crawler Crane: Satu Alat Dengan Banyak Fungsi