PT Hexindo Adiperkasa Tbk, dealer Hitachi di Indonesia, dan PT Mitra Alam Persada melakukan serah terima satu unit excavator ZX890LCH-7G di Melak, Kalimantan Timur, Selasa 5 November 2024 lalu.
Serah terima di lokasi tambang milik PT Mitra Alam Persada ini disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT Mitra Alam Persada, Efan Handoko.
Khabar tentang serah terima excavator Hitachi ZX890LCH-7G ini disampaikan Corporate Secretary, Corporate Planning & SMO Department Head PT Mitra Alam Perkasa Listiana A Kurniawati dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis 7 November 2024.
Efan Handoko mengungkapkan, pembelian excavator ZX890LCH-5G ini merupakan bagian dari strategi bisnis PT Mitra Alam Perkasa selaku kontraktor tambang batu bara.
Keberadaan unit terbaru seri ZAXIS-7G ini akan mendukung bisnis PT Mitra Alam Persada di industri pertambangan batu bara.
“Kami sebelumnya sudah menggunakan unit ZX 870LCH-5G dan cukup puas dengan kinerja unit tersebut. Karena itu, kami pun juga menggunakan unit terbaru yaitu ZX890LCH-7G,” ungkap Bapak Efan Handoko.
Secara terpisah Direktur Sales, Dwi Swasono mengungkapkan, PT Hexindo Adiperkasa Tbk sangat mengapresiasi kerja sama dengan PT Mitra Alam Persada.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi para pelanggan, khususnya mitra bisnis di industri pertambangan,” katanya.
“Dengan kehadiran seri unit Zaxis-7G, salah satunya ZX890LCH-7G, semoga operasional bisnis PT Mitra Alam Persada dapat meningkat dan semakin efisien,” imbuhnya.
“Apalagi, seri terbaru ini memiliki sejumlah keunggulan diantaranya konsumsi bahan bakar yang rendah, teknologi solusi ConSite Air serta sistem Aerial Angle yang semakin menambah keamanan dan kenyamanan operasional unit,” ujarnya lagi.
Sementara tentang unit ini, lebih jauh Dwi Swasono menjelaskan bahwa excavator ZX890LCH-7G dari PT Hexindo Adiperkasa Tbk merupakan unit yang didukung sistem hidraulis terbaru HIOS-V guna meningkatkan produktivitas dan mengurangi konsumsi bahan bakar.
Dibandingkan seri sebelumnya ZX870-5G, kata dia, konsumsi bahan bakar turun 17% (PWR Mode), turun 18% (Eco Mode) dan turun 11% (HP Mode).
Pasalnya, kontrol hidraulis yang efisien mampu menghasilkan pergerakan front attachment depan yang lebih lancar dan cepat. Tidak hanya itu, kontrol pompa hidraulis yang disempurnakan terbukti mengurangi konsumsi bahan bakar.
“Tidak hanya itu, dengan mesin berdaya tinggi 377 kW (ISO 14396: 2002), unit ini mampu berkontribusi dengan baik terhadap volume pekerjaan yang lebih besar,” ujar Dwi Swasono.
Dia menambahkan, “Karena itu, kami optimis dapat terus menjadi mitra yang dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan industri alat berat, khususnya di wilayah Kalimantan.”
Keunggulan lainnya dari unit ZX890LCH-7G, kata dia, adalah fitur keamanan dan keselamatan yang menjadi prioritas utama.
Didukung sistem Aerial Angle yang menggunakan monitor di dalam kabin untuk menampilkan area sekitar unit serta area belakang mesin sekitar 270 derajat.
Garis penanda yang mengindikasikan jarak antara mesin dan objek sekitar juga dapat ditampilkan untuk lebih memahami kondisi sekeliling.
Operator unit juga dapat mengganti tampilan kamera ataupun mengubah pengaturan garis penanda dengan disesuaikan pada tipe pengerjaan unit dan preferensi operator unit.
Selain itu, penambahan pegangan tangan di bagian atas area mesin guna menambah nilai keamanan ketika mesin diangkat maupun diturunkan guna inspeksi maupun perawatan mesin.
Sementara Pemeliharaan unit juga menjadi salah satu perhatian di unit Hitachi seri Zaxis-7G terbaru ini. ZX890LCH-7G didesain untuk kemudahan pemeliharaan rutin untuk menjaga mesin tetap dalam kondisi prima dan berkinerja optimal.
Exhaust Gas Recirculation (EGR) dihilangkan dari mesin sehingga meningkatkan daya tahan mesin apabila menggunakan bahan bakar berkualitas rendah.
Selain itu, beberapa fitur unggulan lainnya adalah kondensor penyejuk udara yang mudah diakses.
Juga, jaring anti debu pada penutup sisi kanan dan drainase oli mesinnya sederhana sehingga pengerjaan pengurasan oli lebih mudah. ***
Sumber: PT Hexindo Adiperkasa Tbk
