Hybrid Lighting Tower MULTI sangat cocok untuk tambang batu bara

Untuk mendukung efisiensi operasi penambangan batubara, PT Multi Equipment Indonesia menawarkan Hybrid Lighting Tower merek MULTI, yang mengkombinasikan penggunaan bahan bakar diesel dan solar panel.

PT Multi Equipment Indonesia tidak berhenti melakukan inovasi, terutama di bidang Lighting Tower untuk mendukung kelancaran pekerjaan di sektor pertambangan batubara. Yang paling anyar, perusahaan yang menyebut dirinya sebagai spesialis peralatan multi fungsi ini memperkenalkan Hybrid Lighting Tower. Produk penerangan ini merupakan varian ketiga dari lini bisnis Lighting Tower perusahaan ini. Sebelumnya, PT Multi Equipment Indonesia sudah memperkenalkan dua menara lampu tipe konvensional yang menggunakan tenaga diesel. Sedangkan menara lampu yang diperkenalkann kali ini mengandalkan diesel dan tenaga surya sebagai sumber energinya.

Head Of Lifting Product PT Multi Equipment Indonesia, Bambang Suprapto, mengklaim produk lighting tower jenis hybrid ini sebagai solusi yang sangat cocok bagi perusahaan-perusahaan tambang batubara yang rata-rata beroperasi di area terpencil. “Kami sebenarnya punya tiga varian (Lighting Tower). Tipe pertama menggunakan bahan bakar diesel dan menaranya diatur secara manual. Tipe kedua masih menggunakan tenaga diesel, tetapi pengaturan tower-nya secara hidrolik. Sementara hybrid lighting tower merupakan jenis premium, yang mengkombinasikan tenaga diesel dan tenaga surya,” jelas Bambang kepada Equipment Indonesia, Jumat (7/7/2023). 

“Menggunakan hybrid lighting tower memungkinkan kontraktor-kontraktor tambang bekerja dengan tenang tanpa khawatir kehabisan solar. Selama matahari bersinar dengan terang, hybrid lighting tower mampu menyediakan penerangan yang dibutuhkan di area tambang pada malam hari,” ungkapnya.

 Ia melanjutkan, kehadiran Hybrid Lighting Tower ini menjawab kebutuhan pasar pertambangan di Indonesia. “Kontraktor-kontraktor tambang sangat memerlukan Lighting Tower yang efisien dan ramah lingkungan. Penggunaan menara lampu yang mengandalkan diesel tidak efisien dari segi biaya dan tidak ramah lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga :  FPT Pimpin Proyek Kurangi Emisi Transportasi Jalan Raya

Dia mencontohkan tren yang sedang berkembang di dunia pertambangan, terutama di Australia. Di negeri Kanguru itu, Lighting Tower sudah menggunakan jenis hybrid yaitu perpaduan antara diesel dan energi terbarukan. “Kami berpikir, mengapa teknologi hybrid ini tidak diaplikasikan di Indonesia. Sebab, sebenarnya cuacanya hampir mirip,” kata Bambang.

Alasan lain mengapa PT Multi Equipment Indonesia memperkenalkan Hybrid Lighting Tower karena membaca kecenderungan pasar pertambangan ke depan. Menurut Bambang, dengan fluktuasi harga batubara yang gila-gilaan, maka hal paling utama yang diperhatikan adalah efisiensi. Sebetulnya, saat ini sudah ada sejumlah brand Lighting Tower yang hanya menggunakan solar cell atau bertenaga matahari. Hanya saja, jenis Lighting Tower seperti ini tidak efektif dan tidak cocok untuk Indonesia karena negara ini beriklim tropis.

“Pada beberapa brand lain, mereka hanya punya yang solar panel tok. Which is, di Indonesia itu tidak cocok. Karena iklimnya tropis. Paginya terang, siang ke sore hujan. Kalau sore hujan masih aman. Tetapi jika siang hujan, itu bahaya. Energinya tidak tersimpan. Itu sebabnya menara lampu yang murni full solar panel beresiko jarang atau bahkan tidak terpakai pada akhirnya. Apalagi kalau lagi musim hujan. Dari pagi sampai sore hujan terus. Malam kering. Padahal penerangan dibutuhkan pada malam hari. Itu sebabnya dikembangkan hybrid lighting tower,” jelas Bambang. Celah inilah yang dimanfaatkan oleh PT Multi Equipment Indonesia dengan menghadirkan MULTI Hybrid Lighting Tower.