Equipment APP.
Mining Top News

Hydraulic Excavator R 996 Liebherr di KPC Mencapai 140.000 SM

Sejak mulai aktif dioperasikan pada Maret 1997, Hydraulic Excavator Liebherr R 996 memiliki rata-rata Machine Availability (MA) 88,54% dan MTBF rata-rata 35,5 jam, total BCM bergerak sekitar 267.200.000 BCM dan konsumsi bahan bakar 55.020.000 liter, melewati jarak tempuh sekitar 29.341 km.

R 996 adalah hydraulic excavator tambang yang diproduksi oleh LIEBHERR dengan berat operasi sebesar 640/740 ton untuk Backhoe dan 676/745 ton untuk bucket Face Shovel. Excavator dengan twin engines 2.240/3.000 HP ini mempunyai kapasitas bucket sedalam 33 m3 untuk Backhoe dan 32-34 m3 untuk bucket Face Shovel.

R 996 dengan nomor seri S402 ini merupakan salah satu dari enam unit R 996 yang dioperasikan oleh PT. Kaltim Prima Coal (KPC) pada pertambangan di Sangatta. Serah terima unit-unit ini dilakukan pada 6 Maret 1997. KPC dan PT. Liebherr Indonesia Perkasa (PTL) menyetujui melakukan program pemeliharaan komprehensif yang melibatkan Full Maintenance Contract (FMC). Berdasarkan kesepakatan itu PTL bertanggung jawab atas semua aspek pemeliharaan unit R 996, sebagaimana ditetapkan dalam parameter-parameter kontrak saat armada tersebut diperkenalkan pada tahun 1996.

Sejak mulai aktif dioperasikan pada Maret 1997, S402 secara konsisten telah memenuhi kinerjanya. Target ini tetap sama selama masa aktifnya dan umur mesin tidak menjadi masalah untuk pencapaian target kinerja.

“S402 memiliki rata-rata Machine Availability (MA) sebanyak 88,54% dan MTBF rata-rata 35,5 jam. Total BCM bergerak sekitar 267.200.000 BCM dengan konsumsi bahan bakar sebanyak 55.020.000 liter dan melalui jarak tempuh sekitar 29.341 km,” kata Dwi Siswanto, Assistant Manager PT. Liebherr Indonesia Perkasa untuk operasi Sangatta.

Terlepas dari perbaikan harian dan servis terjadwal, pemeliharaan S402 telah melewati penghentian “paruh baya” (midlife shutdown), dilakukan pada interval 10.000 jam dan perbaikan “besar” dilakukan pada interval 20.000 jam. Ini melibatkan penggantian komponen-komponen tertentu dan perbaikan sesuai kebutuhan. Perbaikan “utama” melibatkan alat berat yang komponen-komponennya dilepas menjadi sasis kosong, dengan semua komponen struktural diperbaiki atau diganti dengan komponen-komponen yang telah dirombak sebelumnya.

Baca Juga :  Jungheinrich Singapura Resmikan Experience Centre Untuk KawasanAsia Pasifik

Semua komponen utama REMAN yang diperlukan selama perbaikan ini bersumber dari fasilitas remanufacturing  komponen LIEBHERR yang berlokasi di Balikpapan. Penggunaan program pemeliharaan komprehensif inilah yang telah menjadi kunci keberhasilan dan membantu perpanjangan umur S402 dan seluruh armada R 996.

“Saya telah menggunakan R 996 S402 sejak awal perjalanannya pada Maret 1997 dan alat berat ini telah memberi saya banyak pengetahuan, terutama dalam memahami karakteristiknya sehingga kami dapat menjalankan proses perawatan yang tepat sampai sekarang,” ungkap Endro Surat selaku Technical Support Supervisor di PT. Liebherr Indonesia Perkasa untuk operasi Sangatta.

Selain itu, kondisi lokasi tambang juga berdampak pada kinerja S402. “Tim Pertambangan KPC sangat berkomitmen untuk menyediakan lingkungan kerja yang kompatibel dengan R 996 agar dapat mencapai KPI,” ujar Dwi Siswanto.

“Hubungan kerja yang baik antara KPC dan PTL di Sangatta, sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak, seperti yang ditunjukkan pada kinerja S402, selama masa operasionalnya yang sangat lama. Saling memahami kebutuhan kedua belah pihak, telah memungkinkan PTL untuk mempertahankan armada LIEBHERR, termasuk S402, ke standar yang sangat tinggi, yang pada akhirnya berdampak positif pada kemampuan KPC untuk memenuhi target produksinya,” tutur John Charles Grundon, Manager PT. Liebherr Indonesia Perkasa untuk operasi Sangatta.

Salah satu tantangannya adalah mengembangkan dan memelihara sistem yang komprehensif dan terstruktur, sehingga LIEBHERR dapat menjaga keandalan S402 dengan melakukan review sistem perawatan secara berkala untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dalam rentang waktu 100.001 – 140.000 jam tersebut, PTL dan KPC menjalin kerja sama lebih dalam lagi untuk memastikan layanan pemeliharaan dikerjakan sesuai standar untuk mencapai hasil yang ditargetkan.

Dengan pencapaian baru ini, PT. Liebherr Indonesia Perkasa ingin mengucapkan terima kasih kepada pelanggannya yang berharga, PT. Kaltim Prima Coal (KPC), kontraktor, Tim PTL Sangatta, Remanufacturing dan Fabrication Shop PTL Balikpapan, dan semua tim yang terlibat dengan R 996 S402 untuk mengoperasikan armada ini hingga mencapai 140.000 SMU dengan perawatan yang tinggi. “Kami berharap dapat terus menjaga hubungan baik saat ini dan di masa mendatang,” ujar John Charles Grundon berharap.

Berita Terkait