Untuk mendukung operasi tambang yang lebih efisien dan ramah lingkungan, PT Sanggar Sarana Baja (SSB) mengembangkan produk-produk yang memiliki produktivitas tinggi tetapi lebih menghemat bahan bakar dengan menggunakan material berkualitas tinggi yang lebih ringan.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingginya biaya operasi alat berat di sektor pertambangan seperti batu bara. Salah satunya yang memiliki kontribusi signifkan adalah pemakaian bahan bakar minyak (BBM). Peralatan tambang mengkonsumsi BBM dalam jumlah besar. Sebab itu, untuk menekan biaya operasi, dibutuhkan pengendalian penggunaan bahan bakar.
Terdapat beberapa cara untuk mengendalikan penggunaan bahan bakar. Salah satunya melalui manajemen bahan bakar, yaitu suatu sistem yang dirancang untuk memantau dan mengontrol konsumsi bahan bakar kendaraan atau peralatan berat. Dengan mengelola pemakaian bahan bakar seefisien mungkin, kontraktor-kontraktor tambang bisa mendapatkan manfaat tidak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga membantu mengontrol emisi karbon dan menjaga kelestarian lingkungan.
Solusi lain yang lebih inovatif ditawarkan oleh PT Sanggar Sarana Baja (SSB). Perusahaan ini mengembangkan produk-produk tambang dengan menggunakan material-material yang lebih ringan tetapi bermutu tinggi, sebagaimana diungkapkan Direktur SSB, Johan Budisusetija, dalam wawancara khusus dengan Majalah Equipment Indonesia di daerah Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis (7/12/2023).
SSB memproduksi beragam produk untuk mendukung operasi pertambangan batu bara, di antaranya Optiload Body dan Bucket, serta Optiload SDT (Side Dump Trailer). Kedua produk ini digunakan untuk mengangkut batu bara atau Overburden (OB).
SSB adalah perusahaan yang bergerak di bidang engineering dan manufaktur produk, khususnya untuk industri pertambangan dan mineral, rekondisi komponen-komponen alat berat, jasa pengelasan dan permesinan langsung di lokasi serta juga pelakasana EPCM (Engineering, Procurement, Construction and Maintenance) bagi infratruktur pertambangan. SSB adalah salah satu anggota dari Tiara Marga Trakindo Group dan anak perusahaan PT ABM Investama Tbk yang bergerak di bidang energi terintegrasi di Indonesia.
Selain Optiload Body dan Optiload SDT, produk-produk pendukung tambang lain yang diproduksi SSB adalah Optiload Bucket. Johan mengatakan, produk-produk tersebut dibuat dengan menggunakan material yang jauh lebih ringan sehingga memaksimalkan kapasitasnya, baik untuk mengeduk maupun mengangkut material.
Menurut Johan, penggunaan material yang lebih ringan tetapi berkualitas tinggi berdampak pada banyak hal. Optiload Body, contohnya, mampu menampung lebih banyak material, dan dump truck mampu bermanuver dengan lincah karena bobotnya lebih ringan. Umur pakainya juga lebih lama karena terbuat dari material yang bermutu tinggi. Selain itu, jumlah pemakaian bahan bakar fosil dan emisi karbon semakin berkurang.
“Kami meningkatkan kapasitas tanpa menambah bobot. Dengan bobot yang semakin berkurang, produk-produk yang kami buat mampu mengangkut lebih banyak, dengan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien. Itu berarti produk-produk yang kami buat semakin ramah lingkungan,” urai Johan mengenai keunggulan Optiload Body dan Optiload SDT.
Pembuatan Bucket dengan menggunakan material yang berkualitas tinggi tetapi memiliki bobot yang lebih ringan juga memungkinkan pemuatan material yang lebih cepat dengan kapasitas yang lebih banyak ke dalam bak truk. “Kecocokan antara Bucket dan Dump Truck memungkinkan produktivitas dan efisiensi operasi yang semakin tinggi,” kata Johan sembari menyebut contoh-contoh produk SSB lainnya, seperti Water Truck, Fuel Truck, Service Truck, serta Crane Truck.
Komitmen SSB untuk mengembangkan produk-produk yang ramah lingkungan juga tercermin pada bisnisnya di bidang rekondisi dan re-built mesin-mesin tambang. Johan mengatakan, kedua layanan itu merupakan setengah recycle (daur ulang). Apa yang dilakukan SSB dengan layanan rekondisi dan re-built sesungguhnya adalah menjalankan ekonomi sirkular di sektor peralatan tambang, yakni sebuah konsep yang bertujuan untuk mempertahankan nilai produk selama mungkin dengan berupaya mengeliminir limbah melalui daur ulang dan menekan emisi karbon (polusi).
“Dalam pekerjaan rekondisi dan re-built, kami memperbaiki mesin-mesin lama dengan membangun ulang komponen-komponennya sehingga alat-alat itu kembali ke kondisi semula dan dapat berfungsi dengan kualitas seperti sedia kala,” terangnya sembari menambahkan bahwa target akhir dari ekonomi sirkular adalah menyelamatkan bumi dari kerusakan yang semakin memburuk.
Dengan menggunakan produk-produk tambang SSB, Johan memastikan bahwa bukan hanya produktivitas dan efisiensi pemakaian bahan bakar yang semakin tinggi, tetapi para kontraktor juga berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan membantu menjaga kelestarian bumi. @
