Mimpi Motor Sights Jadi Pengekspor Truk untuk Kawasan Asia

Motor Sights, sebuah brand truk lokal, berambisi mendirikan fasilitas produksi sendiri di Indonesia agar bisa melayani para pelanggan dengan lebih cepat dan lebih baik.

Sebagian besar produk-produk Motor Sights bekerja pada tambang nikel di Sulawesi dan Maluku Utara. Foto: MSI

Motor Sights membuat persaingan pasar heavy duty dump truck di Indonesia semakin ketat dengan memperkenalkan off-road truck yang diklaim sangat tangguh untuk aplikasi tambang. Meski tergolong pendatang baru di Indonesia, populasinya meningkat drastis, terutama di segmen pasar tambang nikel. “Truk-truk Motor Sights dominan pada tambang nikel seperti di Morowali (Sulawesi) dan Halmahera (Maluku Utara),” kata Sales Manager PT Motor Sights International, Halomoan Siburian, kepada Equipment Indonesia beberapa waktu lalu di kantornya yang terletak di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Motor Sights merupakan brand truk lokal (Indonesia) di bawah PT Motor Sights  International. Perusahaan ini bertindak sebagai prisipalnya. Namun, hingga saat ini, truk-truk Motor Sights masih diproduksi di China. Shen Shumeng, Director Manager PT Motor Sights International, mengakui  tantangan untuk perusahaan ini ke depan adalah bagaimana mengubah mindset pasar bahwa Motor Sights benar-benar brand lokal. “Kami berkeyakinan, dengan mengubah cara pikir , maka perilaku dan kebiasaan para pelanggan pun akan berubah,” ujarnya berharap.

Tetapi terlepas dari tantangan tersebut, prospek pasar Motor Sights di Indonesia sangat  menjanjikan. Marketing Manager PT Motor Sights International, Nensy, mengatakan total populasi Motor Sights di Indonesia hingga Juli 2023 sudah mencapai 9.500 unit yang tersebar di Sulawesi dan Maluku Utara. Rincian penyebarannya sebanyak 4.500 unit di Sulawesi dan 5.000 unit di Halmahera. “Halmahera lebih banyak karena permintaan pasar di sana cukup besar,” imbuhnya.

Shen Shumeng, Director Manager PT Motor Sights International

Dia memastikan, total populasi truk-truk Motor Sights di Indonesia akan semakin banyak seiring dengan rencana mereka meluaskan pasar hingga Kalimantan dan Sumatera dalam beberapa tahun ke depan. Apalagi kalau perusahaan ini berhasil mendirikan pabrik sendiri di Indonesia. Bahkan, Motor Sights punya misi untuk merambah Asia Pasifik pada 2027.

Baca Juga :  Tonggak Bersejarah Penting untuk Truk Tambang Elektrik Cat

Menurut Halomoan, Motor Sights sedang melakukan berbagai persiapan, termasuk mencari lokasi-lokasi yang tepat, untuk mewujudkan rencana membangun fasilitas produksi sendiri di Indonesia. “Dengan kehadiran pabrik itu, maka Indonesia akan menjadi basis produksi untuk Asia. Kami diberi target sampai tahun 2027 untuk membangun pabrik ini,” cerita Halomoan.

Selain memudahkan terpenuhinya kebutuhan pasar dalam negeri, lanjut Halomoan, dengan memiliki pabrik sendiri, perusahaan ini tidak dipusingkan lagi dengan urusan impor yang rumit. “Urusan impor yang rumit dan berbelit-belit membuat rantai pasok mengalami hambatan. Harapannya, dengan adanya pabrik sendiri di dalam negeri, maka Motor Sights semakin bisa lebih cepat melayani permintaan para customer Indonesia.”

Mengapa Motor Sights sangat laris di tambang nikel? “Truk-truk yang mengangkut nikel sesungguhnya memuat dua kali lipat dari volume truk-truk batubara. Berat jenis nikel jauh lebih tinggi dari batubara.  Repotnya, kebanyakan tambang nikel di Indonesia masih menggunakan truk-truk untuk tambang batubara sehingga kurang produktif. Truk-truk Motor Sights sangat produktif, tangguh dan hemat bahan bakar dibanding truk-truk lain,” ungkap Halomoan sembari berpromosi.

Sistem suspensi truk-truk Motor Sights sesuai dengan karakter pertambangan nikel di Sulawesi dan Maluku Utara yang kondisi geografisnya naik turun dan curam. Hasil tambang nikel juga umumnya diangkut ke pelabuhan laut yang medannya tidak kalah berat. Kondisi ini berbeda dengan komoditas batubara di Kalimantan yang rata-rata diangkut ke pelabuhan sungai. “Medan jalan ke pelabuhan sungai relatif lebih datar,” ujarnya.

Kelebihan lain truk-truk Motor Sighrts terletak pada sistem pengereman. “Truk-truk Motor Sights sudah menggunakan sistem retarder. Artinya, sistem pengereman tidak melulu menggunakan rem biasa, tetapi juga memakai pengereman dengan mesin. Sistem ini akan bekerja bagus ketika mesin dalam kondisi hidup dengan berpindah dari gigi yang lebih tinggi ke gigi yang lebih rendah,” jelasnya.

Baca Juga :  Caterpillar investasi di bidang transisi energi truk tambang

Halomoan juga mengklaim truk-truk Motor Sights memiliki durabilitas tinggi. Hal ini terbukti hingga kini belum ada produk-produk bekas di pasaran. “Saat ini, belum ada truk-truk second Motor Sights sejak masuk ke Indonesia pada 2018. Ada orang yang pernah tanya harga second, kami tidak bisa jawab karena belum ada yang lepas. Masih dipakai semua oleh para pemiliknya,” papar Halomoan.

PT Motor Sights International berambisi menjadikan Motor Sights sebagai brand lokal.

Motor Sights fokus memasarkan truk-truk off road berkapasitas di atas 30 ton hingga 45 ton yang terdiri dari 10 dan 12 ban. Namun, tidak tertutup kemungkinan untuk memproduksi dan memasarkan truk-truk on the road, terutama untuk bisnis kargo.

Truk-truk buatan Motor Sights ini ditenagai dengan engine Cummins dan Weichai. Menurut Halomoan, meski buatan China, kedua engine itu sudah berstandar Eropa. Engine Cummins yang digunakan Motor Sights, misalnya, berstandar Euro 3, sedangkan Weichai berstandar Euro 2.

Seiring dengan semakin meningkatnya total populasi unit di Indonesia, Motor Sights International sudah menyediakan layanan purna jual (after sales service) yang bagus bagi pelanggan-pelanggannya. Perusahaan ini sudah memiliki dua warehouse besar yang terletak di Kendari dan Weda Bay. Kedua fasilitas itu sengaja dibangun di dekat lokasi-lokasi para customer agar dapat memberikan dukungan cepat kepada mereka. Selain menyetok suku cadang, PT Motor Sights International juga menyediakan tim teknisi yang terlatih untuk memberikan servis terbaik. Namun, menurut Nensy, jumlah teknisi pada setiap site sangat tergantung pada jumlah unit. “Semakin banyak jumlah unit di satu lokasi, maka semakin banyak pula jumlah teknisi yang ditempatkan di dekat lokasi customer,” tutupnya.