Meski datang lebih belakangan dibandingkan pemain-pemain China lainnya, pasar excavator Zoomlion terus mengalami pertumbuhan signifikan di pasar Indonesia.
Bisnis alat berat di pasar Indonesia pada penghujung tahun 2023 ini tidak sedang baik-baik saja karena terdampak oleh berbagai persoalan. Pergerakan harga batu bara yang tidak menentu hampir sepanjang tahun ini membuat penjualan mesin-mesin tambang menurun. Penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) pada kuartal pada awal 2024 diprediksikan akan mengganggu pengerjaan proyek-proyek pemerintah. Meski kondisi ekonomi sedang sulit, namun masih ada peluang bagi pasar barang-barang modal tersebut untuk tetap tumbuh.
“Kalau dilihat secara umum untuk semua segmen, bisnis alat berat tahun 2023 masih cukup lumayan. Ketika harga batu bara turun, tambang nikel tetap jalan sehingga penjualan alat-alat tambang tetap tumbuh. Sementara di sektor konstruksi, infrastruktur, forestry dan agrikultur masih bagus,” kata A. M. Widodo, Regional Marketing Manager PT Zoomlion Indonesia Heavy Industry (ZIHI), kepada Majalah Equipment Indonesia, Jumat (8/12), saat ditemui di kantornya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Zoomlion berhasil membukukan penjualan sebanyak lebih dari 1500 unit (all types/models) pada tahun lalu. Tahun ini (2023), walaupun pasar alat berat di segmen tambang batu bara menurun drastis, hingga 31 Desember 2023 perusahaan ini tetap bisa membukukan penjualan 1500 unit lebih. Tahun depan target penjualan Zoomlion Indonesia sebanyak 3000 unit, dan Widodo optimistis bisa mencapainya.
Untuk tahun 2024, Widodo memperkirakan sektor infrastruktur yang kemungkinan agak terganggu karena penyelenggaraan Pemilu pada awal tahun. “Mungkin sektor usaha yang agak terpengaruh oleh penyelenggaraan Pemilu adalah infrastruktur karena lebih banyak berkaitan dengan proyek-proyek pemerintahan. Walaupun proyek-proyek infrastruktur dikerjakan oleh BUMN dan sub kontraktornya dari kalangan swasta, fokus perhatian pemerintah akan lebih banyak ke urusan politik,” ujarnya. Sementara industri-industri lainnya, termasuk tambang batu bara dan nikel, tetap memerlukan banyak alat berat.
Penilaian Widodo itu merujuk pada pendapat banyak pemilik bisnis yang ditemuinya sepanjang tahun ini yang terdiri dari para pebisnis rental, plantation, dan pertambangan. “Sebagian besar dari mereka optimistis bisnis tahun 2024 akan lebih baik, meski proyek-proyek infrastruktur pemerintah kemungkinan sedikit terganggu oleh penyelenggaraan Pemilu,” ucapnya.
Optimisme itu, dia melanjutkan, juga mengacu pada analisis beberapa asosiasi yang bergerak di bidang pertambangan yang memperkirakan pada tahun 2024 bisnis batu bara akan sedikit mengalami kenaikan dari kondisi saat ini. “Booming bisnis batu bara terjadi pada tahun 2022, dan sepanjang 2023 terjadi penurunan, tetapi pada tahun 2024 diprediksikan akan sedikit meningkat. Meski kondisinya tidak akan sebagus seperti pada 2022, namun pada tahun 2025 kondisinya akan sama. Ini hanya berlaku untuk batu bara, sementara untuk mineral, terutama nikel dan bauksit, tidak akan terpengaruh,” ungkapnya meyakinkan.
Indonesia merupakan pasar utama alat berat di kawasan Asia Tenggara. Untuk merespon kebutuhan alat berat di berbagai sektor tersebut, Zoomlion menyediakan product ranges yang komplit, khususnya untuk excavator. “Product ranges excavator Zoomlion sudah komplit, baik untuk aplikasi konstruksi, infrastruktur, plantation, forestry hingga operasi tambang batu bara maupun mineral,” kata Widodo sembari berpromosi. Populasi paling banyak excavator Zoomlion saat ini di tambang nikel. Namun, dia tidak menyebutkan jumlah persisnya hingga saat ini.
Adapun model-model excavator Zoomlion yang dipasarkan untuk berbagai industri di Indonesia saat ini masih menggunakan kode “E” atau mesin Euro 2 dengan mechanical engine. Untuk aplikasi tambang tersedia excavator mulai dari kelas 20 ton (ZE215E), 37 ton (ZE370E), 49-50 ton (ZE490E), hingga ZE750E di kelas 75 ton. Mesin yang disebutkan terakhir ini merupakan yang terbesar untuk saat ini di pasar Indonesia. Tetapi di China sendiri dan pasar-pasar global lainnya sudah dipasarkan excavator yang ukurannya jauh lebih besar lagi. “Kami menyesuaikan dengan permintaan pasar,” imbuhnya.
Di samping excavator berukuran medium hingga besar, Zoomlion menawarkan alat-alat berukuran mini dan mini yang menyasar pasar konstruksi, infrastruktur dan perkebunan. “Untuk saat ini sebagian besar excavator Zoomlion yang 20 ton ke atas terserap di sektor tambang batu bara dan nikel. Sedangkan excavator kelas 20 ton ke bawah, seperti ZE213 (13 ton) dan ZE215 (20 ton), sebagian besar bekerja pada proyek-proyek konstruksi, infrastruktur dan perkebunan,” kata Widodo lagi.
Menjelaskan kelebihan mesin-mesin pengeduk Zoomlion tersebut, Widodo mengatakan bahwa yang paling utama adalah engine dan komponen-komponen pentingnya. “Semua excavator Zoomlion menggunakan Engine Cummins tetapi dengan dua tipe berbeda. Excavator hingga kelas 20 ton masih menggunakan engine Euro 2 dengan mechanical engine. Sedangkan excavator 30 ton ke atas sudah menggunakan engine Tier 3 (common rail engine),” jelasnya.
Selain Cummins Engine, Zoomlion mengandalkan komponen-komponen utama dari merek-merek terkemuka, seperti pompa Kawasaki (Jepang), Rexroth (Perancis) dan Hengli (China). “Hanya mereknya saja yang China, sementara engine dan komponen-komponen utamanya sama dengan produk-produk Jepang dan Eropa,” promosi Widodo.
Selain Zoomlion, banyak brand China lain dan produk-produk alat berat buatan Jepang dan Eropa menggunakan engine dan komponen yang sama. “Karena Zoomlion menggunakan engine dan komponen-komponen yang sudah popular di pasar Indonesia, maka dapat dipastikan suku cadangnya banyak tersedia di pasaran. Yang terpenting bagi customer adalah suku cadang tersedia dan mudah diperoleh. Kalau stok di Zoomlion tidak ada, customer bisa cari sendiri di Asem Reges,” ujarnya.
“Jadi, hanya sasisnya saja yang berbeda, sementara engine, komponen-komponen dan parts-nya sama. Performa, reliability dan pemakaian bahan bakar kurang lebih sama karena alat-alat ini, apapun mereknya, menggunakan engine dan komponen-komponen yang hampir sama.”
Zoomlion mengklaim produk-produk excavator-nya yang dipasarkan di Indonesia dirancang menjadi mesin yang memiliki reliability tinggi dan mudah dipelihara. Kunci ketangguhannya terletak pada tipe engine yang digunakan, yakni mechanical engine, yang dikenal tahan uji ketika mengkonsumsi solar yang agak kotor. Mesin jenis ini juga tidak bermasalah meneguk biodiesel B30. Sementara mesin-mesin yang sudah Euro 3 umumnya agak rewel kalau mengkonsumsi BBM yang agak kotor. “Hal ini menjadi salah satu pertimbangan mengapa produk-produk excavator Zoomlion mudah diterima pasar Indonesia,” klaim Widodo.
Produk-produk excavator Zoomlion di Indonesia dipasarkan langsung oleh PT Zoomlion Indonesia Heavy Industry. Dengan dukungan 12 cabang yang memiliki 3S (Sales, Services & Spareparts), perusahaan ini terus meningkatkan jumlah tenaga mekanik dan ketersediaan suku cadang untuk memberikan layanan terbaik kepada para customer. @