Equipment APP.
Feature Mining Top News

Penggunaan truk-truk listrik lebih hemat bagi para penambang tapi adopsinya masih lamban

Truk angkut material tambang Caterpillar (Kredit foto: Caterpillar)

Sebuah laporan baru dari IDTechEx menyebutkan bahwa investasi truk-truk listrik  dapat menghasilkan penghematan besar bagi para penambang karena siklus pekerjaan kendaraan-kendaraan ini paling intensif dibandingkan truk-truk mana pun di suatu area tambang.

“Satu truk pengangkut seberat 150 ton dapat menghemat biaya energi lebih dari $5,5 juta,” tulis laporan tersebut. “Hal ini dapat diterapkan secara luas pada semua bobot kendaraan, dengan truk-truk yang lebih berat memberikan keuntungan yang lebih besar, menunjukkan potensi penghematan yang bisa lebih tinggi yang dapat dihasilkan ketika seluruh armada truk bertenaga listrik.”

Namun, dokumen tersebut menunjukkan bahwa para penambang khawatir tentang ukuran dan biaya baterai truk-truk listrik, serta fakta bahwa mereka akan memerlukan beberapa kali penggantian dalam jangka waktu 10 tahun.

“Baterai-baterai berukuran besar yang diperlukan untuk truk-truk listrik mungkin menjadi hambatan teknologi dan finansial terbesar yang menghambat penerapannya, namun baterai-baterai tersebut kini sudah cukup dikembangkan dan harganya semakin kompetitif untuk penggunaan yang lebih luas. Baterai-baterai ini biasanya melebihi 1 MWh, dengan baterai terbesar mendekati 2 MWh,” tulis laporan tersebut.

“IDTechEx telah mengumpulkan database dari semua model truk EV yang ada, menunjukkan bahwa waktu pengoperasian kendaraan tersebut saat ini tetap di bawah enam jam dengan sekali pengecasan. Agar sebuah truk elektrik 150 ton dapat beroperasi dalam jangka waktu tersebut, diperlukan baterai berkapasitas lebih dari 1.700 kWh dan biaya lebih dari $500.0000.”

(Graph by IDTechEx).

Dalam pandangan analis pasar, penghematan energi akan melebihi biaya tambahan untuk satu baterai. Namun, para ahli IDTechEx mellihat truk-truk listrik akan memerlukan rata-rata lima penggantian baterai tambahan per kendaraan, dengan biaya tambahan sekitar $2,6 juta.

“Faktor biaya yang lebih besar juga berperan dalam total biaya kepemilikan truk listrik. Rata-rata, sebuah truk berbobot 150 ton akan mampu menghemat sekitar $340.000 biaya pemeliharaan seumur hidupnya. Namun, driveline listrik dibutuhkan dengan biaya $70.000, ditambah biaya tenaga kerja untuk retrofit yang IDTechEx perkirakan sebesar $360.000.

Baca Juga :  Peringatan 50 Tahun, Liebherr Rilis Excavator Baru

“Meski biaya-biaya tersebut relevan dan substansial, namun jumlahnya tidak seberapa jika dibandingkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk bahan bakar diesel atau baterai dan bukan merupakan faktor penentu utama keekonomian truk,” menurut laporan tersebut.

Data-data yang diperoleh peneliti pasar menunjukkan bahwa meskipun telah dilakukan beberapa kali penggantian baterai, total biaya kepemilikan sangat mendukung elektrifikasi karena perusahaan-perusahaan pertambangan akan mampu menghemat hampir $2,5 juta per truk listrik, dan truk-truk ini akan mencapai titik impas pada tambahan CAPEX mereka dalam waktu kurang dari tiga tahun.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa mengingat volume truk-truk listrik masih sangat kecil, terdapat ruang bagi biaya baterai untuk turun di bawah perkiraan $300/kWh.

Grafik dari IDTechEx mengenai biaya total kepemilikan

Meskipun truk elektrik lebih murah untuk dioperasikan, lebih produktif dan ramah lingkungan dibandingkan truk-truk diesel yang ada, laporan IDTechEx mencatat bahwa pengembangan truk listrik masih dalam tahap-tahap awal.

“Hanya satu atau dua truk listrik yang dibuat setiap tahunnya, dan baru pada tahun 2023 jumlah total kendaraan ini mencapai dua digit. Mayoritas di antaranya merupakan prototipe-prototipe dan model-model untuk uji coba yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan tambang itu sendiri dan perusahaan-perusahaan retrofit independen, bukan oleh OEM,” demikian isi laporan tersebut.

“Mereka memodifikasi mesin-mesin diesel yang ada untuk digantikan dengan baterai atau sel bahan bakar sehingga dapat  beroperasi tanpa emisi. First Mode dan WAE telah menjadi dua pemain paling aktif di bidang ini dan sedang memperluas kapasitas retrofit mereka dalam waktu dekat.”

Menurut peneliti pasar tersebut, baru-baru ini, OEM-OEM tambang besar seperti Caterpillar dan Komatsu sedang berupaya mengembangkan dan mengkomersialkan truk-truk listrik, dengan Caterpillar membangun prototipe 793 Electric, yang saat ini sedang dalam tahap pengujian dan hendak mengkomersialkannya pada tahun 2027. Sementara Komatsu sedang mengembangkan truk listrik 830E, dengan target produksi sebelum tahun 2030.

Baca Juga :  Caterpillar luncurkan versi baru truk tambang 793

“Jika truk listrik sangat menarik secara finansial, mengapa unit-unitnya belum tersebar luas? Yang pertama dan terpenting, baterai-baterai memerlukan ukuran dan daya tahan yang sesuai dengan tuntutan siklus kerja truk, namun tetap menjaga harga yang relatif terjangkau.

Aspek ini baru dapat dicapai baru-baru ini dari pemasok-pemasok baterai seperti CATL, ABB, dan Northvolt, dan industri ini kini berkembang sebagai respons terhadap hal tersebut,” demikian isi dokumen tersebut.

“Pengembangan baterai truk listrik masih dalam tahap awal – beragam desain dan bahan kimia saat ini digunakan untuk memenuhi tuntutan-tuntutan performa, dan belum ada konsensus di seluruh industri ini.”

Bagi para analis IDTechEx, produktivitas adalah salah satu poin penting dalam penggunaan truk-truk listrik karena saat ini truk-truk listrik tidak dapat menandingi waktu kerja truk diesel.

“Jika truk diesel hanya membutuhkan waktu 10 menit sehari untuk mengisi bahan bakar, kendaraan listrik perlu diisi beberapa kali sehari selama total dua hingga tiga jam. Perusahaan-perusahaan tambang tidak akan bersedia mengadopsi suatu teknologi jika hal itu berarti mengorbankan produktivitas dan hasil operasi mereka,” laporan tersebut menyimpulkan. Sumber: Mining.com

 

Berita Terkait