Renault Trucks Seri K500 8×8: Solusi Untuk Tingkatkan Profitabilitas Anda

Renault Trucks seri K500 8×8 memungkinkan customer menyelesaikan pekerjaannya seperti apapun medannya, karena truk ini didesain untuk beroperasi dalam kondisi paling ekstrem sekalipun.

Renault Trucks seri K500 8×8 memiliki ground clearance yang tinggi dan approach angle yang besar sangat handal untuk bermanuver di medan super berat (Foto: EI).

Kondisi medan yang menantang di berbagai job site, seperti pertambangan dan logging, menjadi salah satu faktor penantang performa alat berat, termasuk heavy duty truck. Tingkat curah hujan yang tinggi, ruas jalan bertopografi ekstrim dengan tanjakan curam dan turunan panjang serta jalanan licin kerap menyulitkan manuver truk berat. Kondisi ini membuat alat angkut berat sering berhenti untuk menunggu hingga situasi aman baru kembali bekerja. Akibatnya, produktivitas truk-truk itu rendah karena sering mengalami standby/downtime.

Untuk membantu meningkatkan produktivitas pengangkutan heavy duty di medan off-road, PT Indo Traktor Utama memperkenalkan Renault Trucks seri K500 8×8 yang dirancang khusus untuk aplikasi di medan ekstrim, bahkan super berat. Truk ini merupakan pengembangan dari seri 8×4 sebelumnya.

“Sejak dulu Renault Trucks dikenal sebagai truk super heavy duty. Truk 8×8 dirancang untuk diaplikasikan pada kondisi medan off-road yang lebih ekstrim. Jika menggunakan truk 8×4, kalau terjadi hujan, harus menunggu sampai hujan benar-benar berhenti baru dapat beroperasi kembali, sehingga tidak efisien karena banyak waktu yang terbuang. Sementara dengan mengoperasikan 8×8, tidak ada medan yang tidak dapat dilintasi, seperti apapun kondisinya, sehingga produktivitasnya tinggi,” ungkap Agus G.T. Silalahi, Renault Trucks Sales Head, kepada Majalah Equipment Indonesia, Kamis (21/9/2023).

Agus mengatakan, Renault Trucks 8×8 sangat cocok untuk kondisi site seperti di tambang nikel, tambang emas dan logging di Indonesia yang berada di remote area. Truk ini bisa dengan sangat mudah menaklukkan kondisi jalan yang penuh rintangan di area pegunungan dan lembah di banyak area tambang maupun hutan karena memiliki cara kerja pintar saat beroperasi.

“Renault Trucks 8×8 dapat dioperasikan sebagai truk 8×4 maupun langsung 8×8. Jika kondisi jalan bagus, kendaraan ini bisa beroperasi sebagai truk 8×4. Artinya, power hanya disalurkan ke roda belakang. Tetapi pada saat kondisi medan buruk, seperti menerjang tanjakan atau jalan yang licin karena hujan, maka tenaga mesin disalurkan ke semua roda, sehingga traksinya makin kuat,” terangnya.

Peralihan dari 8×4 ke 8×8 atau sebaliknya bisa dilakukan hanya dengan mengaktifkan atau mematikan Transfer Case (penggerak depan). “Kalau tidak diaktifkan, dari sisi grading, fungsi truk ini akan sama dengan truk 8×4. Namun, pada saat operator membutuhkan traksi yang lebih gede, tinggal dia aktifkan fungsi tersebut, sehingga semua rodanya berfungsi sebagai penggerak. Jadi, tidak sejak dari awal langsung 8×8. Kalau kondisi jalannya bagus dan menurun, fungsikan 8×4, tetapi begitu memasuki tanjakan, aktifkan 8×8. Fungsi ini berdampak terhadap keekonomian bahan bakar,” urai Agus mengenai cara kerja truk all-wheel drive dengan 12 roda ini.

Baca Juga :  Hino Luncurkan Varian Truk Tambang Transmisi Otomatis
Agus G.T. Silalahi, Renault Trucks Sales Head pada PT Indo Truk Utama menjelaskan berbagai fitur unggulan yang diusung 8×8 (Foto: EI)

Ia menambahkan, sebelumnya, Renault Trucks sudah mengeluarkan truk 8×4 dengan 12 roda dengan mesin 460 hp. Sementara truk 8×8 memiliki 12 roda, all-wheel drive serta 500 hp, dan Renault Trucks akan menaikkan tenaganya ke 520 hp.

Ketika ditanya alasan menggunakan penggerak all-wheel drive, Agus menjelaskan tujuan utamanya adalah untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan. “Medan off-road biasanya berat dan licin. Traksi truk 8×4 masih kurang di medan seperti itu. Kalau mengandalkan penggerak belakang, kemampuan untuk menanjak masih kurang karena akan slip.  Dengan all-wheel drive pada truk 8×8, maka traksinya terbagi mulai dari ban-ban paling depan hingga belakang.”

Dibandingkan model terdahulu, truk 8×8 menawarkan jangkauan operasi yang lebih luas, mulai dari pit (lubang tambang) hingga hauling. Di samping itu, truk berat ini berfungsi sebagai pengganti beberapa aplikasi earth mover tetapi dengan kepemilikan yang lebih ekonomis. Keuntungan lain yang diperoleh para customer, dengan mengoperasikan truk ini, mereka menaikkan citra perusahaan mereka dengan kapabilitas unit yang lebih mumpuni sehingga pemakaian 8×8 juga lebih “cuan” dibandingkan articulated hauler.

Dibekali beragam fitur unggul 

Renault Trucks membekali 8×8 dengan beragam keunggulan. Selain tenaga yang besar dan kemampuan menanjak (gradeability) yang kuat, truk ini memiliki ground clearance yang paling tinggi, yaitu 347 mm, sehingga mumpuni di semua medan. “Produk-produk Renault Trucks memiliki Gear Ratio yang tinggi. Ground clearance yang tinggi itu membuat truk 8×8 menjadi pilihan yang tepat untuk pengangkutan super heavy duty di medan yang sangat menantang,” ungkap Sumaryanto, Technical Manager PT Indo Traktor Utama.

Ground clearance yang tinggi itu didukung oleh approach angle atau sudut kemiringan yang paling besar di kalangan truk-truk Eropa, yakni 32 derajat, yang sangat berguna saat memasuki jalan yang menanjak. “Ini penting untuk semua operasi off-road, baik tambang maupun logging. Kalau agak rendah, bempernya bisa mentok dengan barrier yang ada di bawah truk,” imbuhnya.

Untuk menjamin keselamatan operasi, terutama untuk angkut berat (heavy hauling), Renault Trucks membekali truk ini dengan Optibrake. Optibrake adalah sistem pengereman (retarder) yang dilakukan melalui pengurangan putaran pada engine. Agus menjelaskan, tenaga pengereman Optibrake jauh lebih kuat daripada tenaga engine itu sendiri. “Kemampuan pengereman engine sebesar 555 hp, 106% dari tenaga engine. Kalau tenaga yang melakukan pengereman itu lebih besar daripada tenaga engine, hasilnya tentu akan jauh lebih mumpuni,” urainya sembari menceritakan hasil uji coba retarder system Renault Trucks yang dilakukan oleh PT Indo Traktor Utama pada 2020 di tambang nikel yang medannya berupa turunan panjang.

Baca Juga :  Memperkenalkan Lift Truck STILL RX 70
Sumaryanto, Technical Manager PT Indo Traktor Utama, berfoto bersama Renault Trucks seri K500 (8×8)

Menurut Sumaryanto, truk-truk yang mengangkut muatan super berat di turunan panjang kerap mengalami masalah pengereman. Banyak sekali terjadi insiden karena rem blong, bahkan sampai terbakar. Kemudian PT Indo Traktor Utama menguji retarder system Renault Trucks di site dan hasilnya luar biasa. “Jangan kan terbakar, panas pun tidak, menurut customer yang menggunakan unit Renault Trucks. Artinya, di samping sistem pengereman lainnya yang sudah tersedia pada unit-unit Renault Trucks, Optibrake semakin meningkatkan keamanan saat mengemudi di medan dengan turunan panjang,” ungkapnya.  

Selain untuk menjamin keselamatan, Optibrake juga berguna untuk mencegah keausan dini pada komponen-komponen pengereman. “Banyak truk dengan sistem pengereman konvensional mengalami rem blong saat melintasi turunan panjang. Optibrake membantu mencegah keausan dini pada komponen-komponen pengereman,” Sumaryanto mengingatkan.

Masih terkait dengan safety, truk 8×8 ini menggunakan dual steering pump yang terpasang di engine dan satunya terpasang di gearbox. Sumaryanto menjelaskan, steering pump yang dipasang di gearbox berfungsi sebagai safety sekiranya yang steering pump di engine itu fail. “Kalau mesin tiba-tiba mati, masih ada cadangan pompa steering di gearbox, sehingga masih bisa terkontrol. Ini untuk memastikan tidak terjadi kegagalan sistem pengemudian,” ungkapnya.

Dari segi desain, Agus mengatakan, yang membedakan Renault Trucks dari truk-truk brand lain di kelas yang sama adalah posturnya yang kokoh. Pabrikan ini menggunakan double frame full inner liner dengan ketebalan frame luar 8 mm dan 5 mm pada liner bagian dalam, yang membentang dari bagian depan hingga belakang. Apa kegunaannya? 

“Di medan off-road tidak hanya dibutuhkan chassis yang kuat tetapi juga fleksible karena kondisi medan yang naik turun. Dengan double chassis, frame truk ini akan menyesuaikan, dan tidak mudah patah. Kalau frame-nya hanya satu, risikonya adalah mudah patah. Double layer (double frame) adalah salah satu konsep yang dikembangkan oleh Renault Trucks dan sangat sukses. Material untuk aplikasi off-road tidak hanya sekedar keras, tetapi harus dapat menyesuaikan dengan kondisi medan karena banyak bantingan,” klaim Agus.

Truk 8×8 menggunakan bumper baja 100 persen, dan Brake Cylinder dipasang di atas axle sehingga tidak menggangu ground clearance dan menghindari terjadinya benturan.

Truk 8×8 menggunakan engine yang sama dengan Renault Trucks 8×4, yaitu DXi13, 13 liter, dengan konsumsi bahan bakar yang rendah. Engine ini bukan engine baru tetapi sudah terbukti selama belasan tahun. Bahkan populasinya sudah banyak di kalangan truk-truk Eropa. Engine ini juga tidak masalah menggunakan B35 dan sudah certified.  

Baca Juga :  ZF Services Perluas Portofolio Suku Cadang di Asia

Menurut Agus, di kelas 8×4 dan 8×8, produk-produk Renault Trucks termasuk yang GVW paling besar di kelas truk Eropa, yakni 58 ton. Bahkan yang 8×4 ada yang dilengkapi dump body dengan ukuran yang terbesar saat ini di Indonesia di jajaran truk-truk Eropa. “Yang lain masih sekitar 35 kubik, 40 kubik coal body, Renault Trucks bisa sampai 48 kubik karena GVW-nya mencapai 58 ton,” ujarnya sembari berpromosi.

Renault Trucks 8×8 mengikuti standar kenyamanan truk-truk Eropa. Posisi stir dapat disesuaikan dengan posisi yang diinginkan pengemudi. Hanya dengan menekan tombol switch satu kali, operator dapat mengatur posisi stir yang sesuai. Ruang operator sudah full AC dan menggunakan kursi air suspension sehingga menjamin kenyamanan selama bekerja.

“Renault Trucks mengurangi banyak pekerjaan pengemudi dalam mengoperasikan truk 8×8 ini. Hal ini dimaksudkan agar operator lebih fokus melihat jalan, mengontrol gas dan pengereman. Pergantian gigi terjadi secara otomatis yang disesuaikan dengan kondisi medan dan beban,” kata Agus.

Demi kemudahan akses ke kabin tersedia tiga anak tangga plus pegangan di antara anak-anak tangga sehingga sangat membantu para pengemudi yang berpostur pendek. Safety belt sengaja diberi warna merah supaya mudah terlihat dari luar apakah pengemudi menggunakan safety belt atau tidak.

Untuk menjamin efektivitas operasi unit, PT Indo Traktor Utama menyediakan pelatihan operator dalam empat tahap. Menurut Agus, program pelatihan operator dilakukan secara berkala agar mereka benar-benar aware dengan truk yang mereka operasikan. “Kami memberikan pelatihan empat tahap dalam setahun agar terbentuk habit yang baik di kalangan operator dalam mengoperasikan truk-truk kami. Operasi truk-truk ini dimonitor oleh perangkat telematic yang terkoneksi dengan server kami sehingga berbagai data operasi termasuk kebiasaan mengemudi para pengemudinya dapat terekam di sistem Optifeet unit ini. Dari evaluasi data Optifleet tersebut kami dapat membantu untuk memberikan langkah-langkah perbaikan agar tidak terjadi lagi kesalahan-kesalahan pengoperasian hingga terbentuk habit yang baik. Kalau pengemudi sudah punya habit yang bagus, maka truk kami akan lebih cuan” kata Agus meyakinkan.

Sebagai dealer, PT Indo Traktor Utama mendukung operasi produk-produk Renault Trucks dengan menyediakan suku cadang dan menyediakan servis di semua jaringan yang dimilikinya di seluruh Indonesia. Bahkan anak usaha dari Indomobil Group ini menyediakan tenaga mekanik onsite untuk melayani langsung kebutuhan servis customer. Juga tersedia consignment suku cadang dan VHS program untuk menjamin kelancaran operasi unit-unit customer. Dengan berbagai fasilitas tersebut, semua servis dilakukan onsite, tanpa perlu menarik unit ke workshop. @