Equipment APP.
Business Construction EQ Top News

Road Stabilizer Sakai PM550-s Perkenalkan Cara Kerja Baru

Road Stabilizer Sakai PM550-s bisa melakukan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh alat-alat sejenis pada umumnya, yaitu mencampur semen. Namun, terdapat teknologi baru yang ditambahkan pada mesin ini, yaitu mencampur semen, aspal, dan emulsi. 

Tim Sakai Indonesia dan tim Sakai Heavy Industries, Jepang berfoto bersama di samping Road Stabilizer Sakai PM550-s. Foto: Sakai Indonesia

Sakai, brand peralatan konstruksi jalan terkemuka dari Jepang, memperkenalkan teknologi baru, Road Stabilizer PM550-s, untuk pembangunan jalan raya. Mesin ini  unjuk kebolehan pada kegiatan bertajuk “Pelaksanaan Uji Coba Metode Stabilisasi Campuran Semen dengan Emulsi Aspal” di halaman kompleks Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Bandung, Jawa Barat, Senin (13/5/2024). Uji coba itu merupakan kerja sama antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Sakai.

Beraksi sejak pagi hingga siang, PM550-s mendengus. Deru mesin semakin kencang pertanda alat uty sedang mengeruk pasir dan semen yang sudah ditebarkan di atas jalan yang hendak dibangun. Material-material tersebut ditampung di rotor drum yang terletak di bawah, kemudian dicampur dengan aspal yang dialirkan melalui selang besar dari truk aspal yang ada di depannya, dan emulsi yang disemprotkan oleh alat tersebut.

Selanjutnya semua material yang sudah diaduk itu disiram lagi di sepanjang jalur yang sudah ditentukan. Warnanya tidak terlalu hitam dan tidak panas. Juga tidak terlampau basah. Sesekali, tim yang menggelar demo produk tersebut menyentuh campuran hasil kerja PM550-s itu dengan tangan. 

Di belakang unit PM550-s itu terdapat Vibratory Roller Sakai yang bertugas untuk memadatkan atau mengeraskan campuran itu. Hanya dalam hitungan 20-22 menit, PM550-s sudah mampu mengerjakan jalan sepanjang 85 meter. Proses pengerjaan sempat dihentikan karena cuaca mendung. Bagian yang belum dikerjakan ditutup dengan terpal agar tidak kena air hujan. Sementara bagian yang sudah dipadatkan dibiarkan karena tidak terpengaruh oleh air hujan.

Baca Juga :  Asa Alat Berat Usai Pandemi Berlalu
Technical & Product Support Sakai, Arief Priyanto, berfoto di depan Road Stabilizer PM550-s di kantor Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Bandung, Jawa Barat Senin, 13 Mei 2024.

Di sela-sela pengerjaan itu, Arief Priyanto selaku Technical & Product Support Sakai menjelaskan kepada Majalah Equipment Indonesia mengenai cara kerja Road Stabilizer PM550-s Sakai ini. Ia menyebut teknologi pengerjaan jalan raya yang diperlihatkan produk Sakai itu masih baru di Indonesia. “Teknologi pencampuran semen dengan aspal dan emulsi ini baru diperkenalkan di Indonesia,” ujarnya.

Pendapat senada disampaikan Silvester Fransisko, pejabat Kementerian PUPR yang memantau langsung uji coba tersebut. Ia mengatakan teknologi pencampuran semen, aspal, dan emulsi yang diperlihatkan Road Stabilizer PM550-s Sakai ini belum ada di Indonesia sehingga perlu dikaji, diteliti di laboratorium, dan diuji coba sebelum kemudian benar-benar dipakai pada pembangunan jalan di Tanah Air.

Namun, di negeri asalnya, Jepang, teknologi dan mesin Road Stabilizer ini sudah berjalan selama sekitar 20 tahun dan masih dipakai hingga sekarang. Di Asia Tenggara, Road Stabilizer PM550-s dengan teknologi menggunakan aspal dan emulsi sudah dipakai di Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Filipina. Bahkan di Thailand, pembuatan jalan menggunakan mesin aspal dan emulsi sudah menjadi standar. Ini karena kualitas jalan hasil kerja PM550-s sangat tinggi. Emulsi membuat jalan menjadi lebih fleksibel, sehingga  tahan terhadap getaran gempa dengan magnitudo 7-9 sekali pun. 

Menjelaskan cara kerja Road Stabilizer PM550-s, Arief mengatakan mesin ini sebetulnya bisa juga mengerjakan pekerjaan seperti yang dilakukan oleh alat-alat pada umumnya, yaitu mencampur semen. Namun, ada teknologi baru yang ditambahkan pada mesin ini, yaitu mencampur semen, aspal, dan emulsi. 

“Prosesnya adalah melakukan daur ulang terhadap material-material jalan yang sudah ada. Karena menggunakan aspal dingin, maka material tersebut lebih aman dan tidak perlu dilakukan treatment khusus setelah pekerjaan selesai. Apabila aspal emulsi belum terpakai semuanya, sisanya dapat disimpan dengan suhu biasa. Keesokannya bisa dipakai lagi. Ini berbeda dengan kondisi daur ulang dengan menggunakan aspal panas. Itu salah satu proses kerja alat ini,” paparnya.

Baca Juga :  Kontainer Super Rack, Solusi Efisien Kirim Alat Berat
Manager Sales Sakai, Endry Firmansyah, berfoto dengan alat dengan teknologi baru Road Stabilizer MP550-s saat uji coba stabiliasi jalan di kompleks Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Bandung, Jawa Barat, Senin 13 Mei 2024. Krefit foto: EI

PM550-s menggunakan sistem spray (penyemprotan) dengan nozzle besar. Penggunaan nozzle mudah dan tidak memerlukan perawatan khusus karena bertekanan besar. Jadi, kemungkinan untuk mampet itu kecil. Sementara produk dari brand lain menggunakan sebuah sistem untuk pembuatan aspal busa. Aspal ini panas karena terdiri dari aspal, air, dan udara yang ditekan dengan tekanan tinggi sehingga menghasilkan aspal busa. “Itu kalau nempel di kulit itu panas. Bisa luka. Itu yang sebelumnya beredar,” kata Arief.

Road Stabilizer PM550-s memiliki sejumlah keunggulan. Salah satu keunggulan utama dibandingkan mesin serupa dari brand lain adalah rotor hood (tempat pencampuran semen, aspal, dan emulsi) bisa bergeser (shifting) masing-masing 50 sentimeter ke kiri dan ke kanan. Dengan begitu, alat ini bisa menjangkau hingga ke bagian-bagian pinggir jalan yang dikerjakan tanpa harus ikut memindahkan unit. Sementara brand lain, belum memiliki sistem shifting ini, sehingga untuk mengerjakan bagian paling pinggir, maka unitnya harus ikut pindah. Sistem shifting menjamin Road Stabilizer PM550-s tetap aman saat bekerja di bagian pinggir karena rotor bagian mixing saja yang digeser ke sisi tepi sementara unitnya digeser agak ke bagian tengah jalan.

Keunggulan lain MP550-s adalah operator bisa melihat secara langsung hasil kerja alat, yang juga berfungsi untuk crushing dan mixing ini, baik di sisi kiri maupun kanan. Dengan melihat secara langsung, operator bisa memastikan kualitas pencampuran semen, aspal, dan emulsi sudah homogen atau belum. Dengan melihat langsung, operator bisa mengatur kecepatannya. “Kalau, misalnya, hasilnya kurang homogen, itu bisa dilambatin. Atau, oh ini sudah bagus agak dicepatin,” imbuh Arief. 

Baca Juga :  Hilti Rilis “Cut Assist Semi-Autonomous Drilling System”

Ia memastikan Road Stabilizer PM550-s bekerja dengan sangat produktif. Sebab dalam satu menit saja, alat ini bisa menyelesaikan 5-7 meter. Artinya, dalam satu jam alat ini mampu menyelesaikan 300 hingga 420 meter dengan lebar jalan dua meter untuk sekali kerja.

Sementara dari sudut konsumsi bahan bakar (solar), MP550-s tergolong cukup irit. Dengan kapasitas tangki 700 liter, dalam satu jam mesin ini bisa menghabiskan 60 liter. Jadi, bila diisi full tank, alat ini dapat bekerja selama 10 jam. Namun efisiensi penggunaan bahan bakar, kata Arief, juga sangat tergantung pada kondisi jalan yang dikerjakan. Semakin ringan kondisi jalan, maka konsumsi bahan bakar juga akan semakin hemat. Sebaliknya, bila kondisi jalan yang dikerjakan berat atau keras, konsumsi bahan bakar juga makin banyak.

Konsumsi bahan bakar yang cukup efisien itu, kata dia, juga terkait erat dengan engine yang digendong MP550-s, yaitu Komatsu yang juga biasa dipakai dozer Komatsu yang beredar cukup luas di Indonesia.

Road Stabilizer PM550-s menggunakan ban (tire). Ini memungkinkannya mudah bergerak, cepat, dan juga hemat. Dengan menggunakan ban, unit bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan gampang dengan kecepatan 27 kilometer per jam. Perpindahan unit juga tidak membutuhkan truk penggendong, sehingga sangat efisien. 

Penggunaan ban juga memungkinkan mesin ini memiliki daya manuver yang ciamik. Kemampuan bermanuver itu terlihat jelas saat aksi demo di Bandung itu. Uni ini bisa meliuk-liuk, bergerak maju dan mundur serta berpindah dari satu sisi ke sisi lain jalan.

Khabar baik lainnya, Road Stabilizer PM550-s sudah diproduksi di daerah Cikarang, Jawa Barat. Sebagai mesin produksi dalam negeri, kata Arief, layanan purna jual (after sales service) dipastikan terjamin. Salah satu aspek terpenting dari ASS itu adalah ketersediaan suku cadang yang memadai.  “Karena ini sudah diproduksi di Indonesia, maka spare parts-nya sudah ada di sini,” ucap Arief. EI

 

Berita Terkait